Menu Utama Pilih Lirik Lagu

Berapa lagi umur umat Islam - Thufail Al Ghifari

Berapa lagi umur umat Islam

Lirik Lagu Nasyid – Thufail Al Ghifari



Ketika fundamental adalah teroris

dan demokrasi berorasi dalam alunan kata rangkaian Iblis

Sumpah serapah untaian kata prajurit liberalis

syair demokrasi pemecah belah



Propaganda mata-mata logika yang dustakan nilai akidah

neraka tipu daya pluralisme agama

dari teluk Ambalat hingga fenomena Syi’ah versus Sunni di iraq

terdesak dari pertikaian bidak catur yang buta terkuak

membakar initisari ukhuwah di atas ego golongan

pukul rata keluguan umat layaknya seribu ahli syurga



maka bersuka citalah penemu benua amerika

ketika pengunjung ka’bah tak sajikan suara atas darah di Palestina

restu dari misteri militansi Taliban

sempurna dalam kerapuhan mata-mata ketaqwaan

ketika kapitalisme begitu manjur bersahabat dengan ketupat lebaran

dan Islam membunuh Islam menjadi pahala

merenkarnasi ala sandi liang lahat slogan kekhalifahan

perderu batas propanganda dakwah palsu

berdiri diantara kesombongan rohani terrbalut hawa nafsu

pemuja wajah arsitektur media kekafiran

ketika argumentasi mentahkan cerita para salafusshaleh

dan serumpun jihad harus terpecah belah

untuk satu alasan serupa

ketika semua merasa yang paling ahlusunnah wal jama’ah



Berapa lagi umur umat Islam…



Hermeneutika dari omong kosong logika absurd kaum orientalis

pudarkan mantel definisi jelaga retoris

menggubris sandi alam dajjal penghinat historis

membackup batas individualis teorikal para badut Zionis



untuk setiap molotov dari setiap botol Cocacola

dan McDonal jadi 100% halal bersenggama

berduet bersama Marlboro dan tafsir al Azhar

berceritalah para anekdot ateis

dalam kedangkalan akidah syeikh siti djenar

dari catatan putih para penghianat tauhid

untuk para pembual…

yang ikut membantai saudara Islam kami di seluruh dunia

Mengubah jenin menjadi diskotik baru berlabel anti terorisme global

berduet bersama Ariel Sharon dan pemikiran liberal



bumbu paling menyedihkan dari fenomena bir bintang 0% alkohol

dan senyawa paramadina telah cukup membuat islam menjadi tolol

sengketa tanah dan minyak bumi

batu bara membara membantai sesama

propaganda atas umat yang tak bersalah



saat islam membunuh islam tak lagi menjadi prahara

dan setiap kuffar lebih penting menjadi saudara

menyayat duka setiap tetes mata aroma Intifadha

lupakanlah Che Guevara dan syair Faghiutan Bolivia

ketika revolusi berarti demokrasi dan sex bebas

membusuk bersama argumentasi Islam kiri

episode paling mutahir salah kaprah



Berapa lama lagi umur umat Islam..



hitunglah umur umat Islam ketika langit menghitam

di ruang hukum yang tak perlu lagi merajam

terlupakanlah Dzat yang tiupkan ruh di dalam rahim

fotosintesa dari budaya pendusta agama Ibrahim



saat al Qur’an hanya pengantar debu hiasan rumahmu

dari zaman kedzaliman yang asingkan setiap puing kemurnian Islam

ketika teroris berarti mushola dan penjaga tauhid

maka demokrasi mengambil tempat bersama selinting ganja dan Jack Daniel

panorama pembakar batas hewan dan manusia

cakrawala tahajud yang tak sanggup lagi bersujud

Pada dimensi ketika poligami berarti neraka

dan prostitusi menjadi hal asasi

ketika kondom fiesta menjadi solusi norma

menjamu kapitalisme dalam retorika syariat

raga dari propaganda Ibnu arabi

lebih busuk dari pembenaran murtad ala Nafa Urbach

dan konsensus hak cipta sukses racuni anak bangsa

dan memasang jaring konsumerisme dan idiom profesionalisme

ketika nasyid sudah tidak berbeda lagi dengan Back Streetboys

dan Dewa 19 ternyata lebih harokah dari syair Fagih Fallujah

senjata paradigma paling ironis

sejak peringatan bahaya merokok ada di setiap bungkus rokok

dan MUI belum juga mengerti bahwa hak cipta adalah milik Allah,

membakar umat sekaligus membela selangkangan Bill Gates